melaporkan
Rabu, 15 Januari 2020
Rapat kordinasi kesiapsiagaan menghadapi tanah longsor dan banjir serta angin puting beliung di Kab. Semarang yang di pimpin langsung oleh bapak Bupati kab. Semarang dan di hadiri oleh Bapak Sekda, Kapolres Semarang, Komandan Kodim, BMKG, seluruh Kapolsek se Kab. Semarang, seluruh Dandim se Kab. Semarang dan OPD terkait.
Tujuan diadakannya rakor ini agar masyarakat sadar akan potensi dan bahaya bencana alam serta mampu menanggulanginya. Sehingga akan dapat mengurangi kemungkinan korban jiwa maupun harta benda. Sampai dengan saat ini telah ada pembinaan kepada enam desa rawan bencanaan menjadi tangguh bencana. Berdasarkan data di BPBD, sejak awal 2020 sampai pertengahan Januari ini telah terjadi 17 kejadian bencana alam. Sedangkan pada 2019 lalu tercatat 381 bencana alam dengan kerugian 98 rumah rusak dan satu orang korban jiwa. Bupati Mundjirin meminta para camat agar siaga di rumah dinas selama musim penghujan ini. Dengan begitu, perangkat desa maupun kecamatan dapat langsung berkoordinasi guna mengatasi keadaan saat terjadi bencana alam.“Lakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi. Karenanya harus selalu siaga di rumah dinas,” pintanya. Sementara itu Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat menjelaskan, pihaknya menyiapkan 345 personel untuk membantu Pemkab Semarang mengatasi bencana alam. Para personel itu tergabung dalam kegiatan operasi yagn diberi nama Aman Nusa II 2020.“Kami sudah menyiapkan posko di kompleks Benteng Willem di Ungaran,” tegasnya.